| Galunggung | |
|---|---|
| Tinggi | 2.168 m |
| Letak | Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat |
| Koordinat | 7.25°LS-7°15'0"LS; 108.058°BT-108°3'30"BT |
| Jenis | Stratovolcano |
| Letusan terakhir | 1984 |
| Listing | ribu |
Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain obyek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektar di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Obyek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas.
Gunung Galunggung mempunyai Hutan Montane 1.200 - 1.500 meter dan Hutan Ericaceous > 1.500 meter.
Letusan Gunung Galunggung
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1894. Di antara tanggal 7-9 Oktober, terjadi letusan yang menghasilkan awan panas. Lalu tanggal 27 dan 30 Oktober, terjadi lahar yang mengalir pada alur sungai yang sama dengan lahar yang dihasilkan pada letusan 1822. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk karena tertimpa hujan abu.
Pada tahun 1918, di awal bulan Juli, letusan berikutnya terjadi, diawali gempa bumi. Letusan tanggal 6 Juli ini menghasilkan hujan abu setebal 2-5mm yang terbatas di dalam kawah dan lereng selatan. Dan pada tanggal 9 Juli, tercatat pemunculan kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85m dengan ukuran 560x440m yang kemudian dinamakan gunung Jadi.
Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 (VEI=4) disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama periode letusan ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan). Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 milyar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni.
Letusan pada periode ini juga telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah Galunggung, yaitu mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari. Perubahan peta wilayah tersebut lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil-pasir.
Pada periode pasca letusan (yaitu sekitar tahun 1984-1990) merupakan masa rehabilitasi kawasan bencana, yaitu dengan menata kembali jaringan jalan yang terputus, pengerukan lumpur/pasir pada beberapa aliran sungai dan saluran irigasi (khususnya Cikunten I), kemudian dibangunnya check dam (kantong lahar dingin) di daerah Sinagar sebagai 'benteng' pengaman melimpahnya banjir lahar dingin ke kawasan Kota Tasikmalaya. Pada masa tersebut juga dilakukan eksploitasi pemanfaatan pasir galunggung yang dianggap berkualitas untuk bahan material bangunan maupun konstruksi jalan raya. Pada tahun-tahun kemudian hingga saat ini usaha pengerukan pasir galunggung tersebut semakin berkembang, bahkan pada awal perkembangannya (sekitar 1984-1985) dibangun jaringan jalan Kereta Api dari dekat Station KA Indihiang (Kp. Cibungkul-Parakanhonje) ke check dam sinagar sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir dari galungung ke Jakarta.
Gunung Galunggung sebagai obyek wisata
Kebanyakan pengunjung obyek wisata Galunggung adalah wisatawan lokal, sementara wisatawan dari mancanegara masih di bawah hitungan 100 orang rata-rata per tahun. Rata-rata wisatawan dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke Gunung Galunggung berjumlah 213.382 orang per tahun.
Melihat potensi daya tarik yang mungkin digali, serta posisi geografis yang cukup strategis, serta memiliki kekhasan dari kondisi alamnya obyek wisata Gunung Galunggung cukup potensial untuk dijual kepada wisatawan mancanegara. Namun obyek wisata tersebut belum dikemas dalam paket wisata yang profesional.View Larger Map









Wisata menarik yang dapat dilakukan sambil mencicipi keju asli buatan Indonesia dapat dilakukan di Baros, Sukabumi. Bertempat di Desa Sasagaran, Baros pabrik pembuat keju ini menawarkan sebuah wisata unik untuk melihat pembuatan keju disertai pemandangan alam yang sejuk di sekitarnya. Selain melihat bagaimana keju dibuat, pengunjung juga dapat membuat keju atau selai strawberry sendiri. Terdapat paket tur keliling pabrik keju untuk kunjungan wisata yang singkat yang disediakan oleh pihak pengelola kawasan wisata ini. Untuk mencapai tempat ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Sukabumi menuju Baros yang berjarak sekitar 7 Km.









Kawasan Gasibu merupakan tempat yang sangat ramai dikunjungi pada Sabtu malam dan Minggu pagi oleh sebagian besar warga Kota Bandung. Lapangan Gasibu yang berada di depan Gedung Sate sering dijadikan tempat penyelenggaraan acara-acara hiburan sehingga pada akhir pekan jalan-jalan di sekitar kawasan ini menjadi macet. Pada hari minggu, selain digunakan sebagai lapangan olahraga, di sekitar Gasibu ini merupakan pasar minggu yang ramai oleh penjual yang menjajakan berbagai macam barang, makanan, dan jajanan khas Kota Bandung. Selain kegiatan olahraga dan wisata kuliner, pengunjung juga dapat menikmati kemegahan arsitektur dari bangunan yang merupakan kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Bangunan yang dirancang oleh arsitek J.Gerber dan dibangun pada tahun 1920 ini dinamakan Gedung Sate karena pada puncak atap gedung ini terdapat ornamen yang berbentuk seperti sate. Ke arah utara Lapangan Gasibu terdapat Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, yang di dalamnya terdapat taman yang bisa dijadikan sebagai tempat jogging.









